Sporting Director Ducati Corse, Paolo Ciabatti yakin kalau eks ridernya, Andrea Iannone bakal tampil hebat bersama Suzuki Ecstar di MotoGP 2017. Menurutnya, pebalap asal Italia tersebut akan menjadi salah satu rival terkuat Ducati. Hal ini disampaikan Ciabatti kepada
RACER.Kubu Ducati sendiri beberapa waktu lalu menyatakan ingin mempertahankan Iannone dan Andrea Dovizioso sebagai duo rider di MotoGP 2017. namun tak bisa menyia-nyiakan kesempatan menggaet Jorge Lorenzo yang kontraknya dengan Yamaha habis akhir tahun ini. Menurut pabrikan Italia ini, Dovizioso akan lebih cocok digandengkan dengan Lorenzo.
"Duo Andrea sama bagusnya dan sama kuatnya. Jelas tak mudah mendepak salah satunya. Tentu kami menginginkan stabilitas, karena dengan begitu, hasil baik bisa terus dicapai. Namun terkadang ada 'peluang' yang muncul dan Anda harus meraihnya. Kami harus mengambil Jorge karena kami tak bisa menunggu lebih lama," kata Ciabatti seperti dilansir
RACER.Ciabatti pun cukup emosional harus melepas Iannone pergi, mengingat The Maniac dan Dovizioso sama-sama telah membela Ducati sejak 2013 dan memberi kontribusi besar dalam pengembangan Desmosedici. Apalagi Iannone berhasil membawa kemenangan pertama Ducati sejak MotoGP Australia 2010 lewat Casey Stoner.
Iannone rider yang sangat cepat. Saya yakin ia akan tampil kompetitif di Suzuki musim depan. Ia akan menjadi salah satu rival terberat kami. Tapi, begitulah kehidupan. Kami harus melanjutkan hidup dengan keputusan ini dan menerimanya. Kini pikiran kami fokus menghadapi MotoGP 2017," pungkas Ciabatti.
Lain pula halnya apa yang dirasakan manajer tim Suzuki Ecstar, Davide Brivio, mengaku pihaknya akan pusing menghadapi banyak perubahan teknis di MotoGP tahun depan, namun meyakini pebalap barunya, Andrea Iannone akan mampu membimbing pabrikan asal Hamamatsu, Jepang itu mengembangkan GSX-RR ke arah yang lebih baik.
Dan dia juga berharap pada diri Andrea Iannone untuk dapat memenuhi target tim pada gelaran MotoGP 2017. Bahkan Brivio mengaku siap untuk memberikan motor terbaik untuk Iannone. Setelah sukses meraih empat podium termasuk satu kemenangan lewat Maverick Vinales tahun ini, Suzuki otomatis kehilangan seluruh hak kelonggaran teknis, yang salah satunya tak bisa mengembangkan mesin lebih jauh selama musim balap berlangsung. Brivio pun yakin musim depan akan lebih berat. musim ini dia menargetkan kalau Suzuki harus lebih sering menapaki kaki di podium. yang akan memanfaatkan pengalaman Iannone untuk mewujudkan targetnya tersebut.
"Tahun depan ada banyak perubahan pada tim kami, terutama para pebalap kami. Kami puas hasil 2016, kami terbukti mengalami peningkatan drastis di pertengahan musim. Tapi sejak menang di Silverstone, kami justru kesulitan di kondisi basah, sementara di kondisi kering kami kompetitif. Tahun depan akan lebih sulit," ujar Brivio.
“ Tujuan utama kami adalah untuk semakin dekat dengan tiga pabrikan terbaik. Sekarang kami sudah lebih dekat dengan mereka. Karena itu, tujuan kami sekarang adalah bersaing untuk podium secara reguler,” kata Brivio, seperti dikutip dari Speedweek, Rabu (7/12/2016).
“Tentu saja, kami berharap banyak pada Iannnone. Kami harus memberikannya motor terbaik. Iannone adalah pembalap utama kami, Alex Rins harus tumbuh dan belajar sebanyak yang ia bisa,” tuntasnya.
Meski begitu, mantan manajer tim Yamaha Factory Racing ini yakin Iannone bakal langsung mampu bertarung di posisi terdepan sejak seri pembuka di Losail, Qatar pada Maret mendatang. Brivio yakin pengalaman The Maniac di Ducati akan membantu pengembangan Suzuki.
"Bagi kami, kini bab baru sudah dimulai. Kami harus mencari apa yang dibutuhkan dan diinginkan Andrea. Tahun depan adalah musim kelimanya di MotoGP, jadi ia punya banyak pengalaman. Ia tahu apa yang harus ia lakukan agar tampil kuat dan meraih kemenangan. Inilah mengapa kami akan sangat mendengarkannya," pungkas Brivio.
ADS HERE !!!